Most Read

Penerapan Komputasi Modern Di Lingkungan Perusahaan

Selasa, 07 Mei 2019

Post Test Jaringan Pada Basis Data Terdistribusi

Konsep komunikasi merupakan perpindahan informasi berbantuan sistem transmisi listrik via lebih dari 1 jaringan data yang tergantung pada protokol. Komunikasi data diperlukan karena adanya pengiriman dan penerimaan data atau saling tukar infromasi jarak jauh. Terdapat 3 kriteria untuk klasifikasi jaringan komputer yang harus diperhatikan disesuaikan dengan jarak site satu dengan yang lainnya. Uraikan dan jelaskan ke 3 kriteria tersebut 

Terdapat 3 kriteria untuk klasifikasi jaringan komputer, yaitu :

  1. Topologi Jaringan : berdasarkan struktur interkoneksi dari komputer
                       Struktur fisik setiap elemen jaringan  dapat saling berhubungan.
Arsitekstur topologi dasar :
                          1.      Bus, yang hanya memiliki satu jalur transmisi muara elemen jaringan, terbuka keduabelah ujung.
                          2.      Ring, yang memiliki hanya satu jalur transmisi lingkaran tertutup.
                          3.      Star, yang memiliki central node dan dengan dasar point to point link elemen-elemen jaringan tersambung, sehingga transmisi dapat dilakukan secara simultan.
      4.    Hub/tree, variasi bus dan ring
2.    Model transmisian

Terdapat 2 jenis transmisi yaitu :

1.     Jaringan broadcast (Multi point)
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama oleh semua mesin. Pesan berukuran kecil biasanya disebut dengan paket. Setiap paket memiliki alamat yang akan digunakan untuk men cek pada saat paket tersebut diterima oleh mesin penerima (tujuan).
2.     Jaringan point to point (Unicast point)
Terdiri dari beberapa hubungan pasangan individu dari mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ketempat tujuan, sebuah paket mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
3.    Scale : berdasarkan pada distribusi secara geografis

                  LAN apabila distribusi pada letak geografis jarak pendek (short) pada site yang sama, sedang WAN untuk jarak jauh (long). MAN adalah bentuk spesial dari WAN yang umumnya meng-cover  kota atau daerah pinggir kota.
Klasifikasi prosesor terinterkoneksi berdasarkan jarak
Jarak antar prosesor
Prosesor ditempat yang sama
Contoh
0.1 m
Papan rangkaian
Data flow machine
1 m
Sistem
Multicomputer
10 m
Ruangan
LAN (Local Area Network)
100 m
Gedung
LAN
1 km
Kampus
LAN
10 km
Kota
MAN (Metropolitan Area Network)
100 km
Negara
WAN (Wide Area Network)
1000 km
Benua
WAN
10000 km
Dunia
Internet

prestest Jaringan Komputer Pada Basis Data Terdistribusi

Jelaskan konsep Jaringan dam Hubungannya  Dengan Sistem Basis data Terdistribusi

    Untuk dapat saling berhubungan antar site pada sistem basis data terdistribusi diperlukan jaringan komunikasi komputer. Jaringan komputer adalah interkoneksi antara sejumlah komputer autonomous yang dapat saling bertukar informasi antara komputer yang terhubung. Bentuk komputer yang saling terhubung biasanya disebut dengan Node, host atau site. Bentuk hubungan antar komputer tidak hanya melalui kawat tembaga saja, tetapi dapat melalui serat optic, gelombang mikro dan satelit komunikasi. Komponen pokok dalam jaringan komputer adalah hardware  yang digunakan untuk saling berkomunikasi.

    Distributed Basis data Management Sistem (DDBMS) dibangun pada top of network, sedemikian rupa sehingga jaringan tidak nampak pada user.  User tidak perlu tahu kerumitan pengelolaan jaringan, semuanya sudah dilakukan secara otomatik oleh sistem.

    Konsep komunikasi merupakan perpindahan informasi berbantuan sistem transmisi listrik via lebih dari 1 jaringan data yang tergantung pada protokol. Komunikasi data diperlukan karena adanya pengiriman dan penerimaan data atau saling tukar infromasi jarak jauh.

postest Basis Data Terdistribusi

Hal yang penting di perhatikan dalam sistem terdistribusi adalah menentukan penempatan data dan program pada jaringan computer. Menentukan desain suatu organisasi  dapat dipandang 3 dimensi. Jelas kan ke 3 dimensi tersebut.

 1.       Tingkat Sharing, terdiri dari :

·         Tidak ada sharing : apilikasi dan data dijalankan dari setiap lokasi dan tidak ada komunikasi dengan program atau akses ke data ke lokasi lain.
·         Shaing data : semua program disalin/replica disemua lokasi, tetapi data tidak disalin. Permintaan data dari user diolah oleh komputer dimana user mengakses dan file data akan dikirimkan melalui jaringan.
·         Sharing data dan program : user dari suatu lokasi dapat meminta layanan baik program maupun data dari lokasi lain dan juga sebaliknya.
       2.       Jenis Pola Akses,  terdiri data :

·                         Statik. Pola akses tidak berubah dari waktu ke waktu
·                        Dinamik. Pola akses berubah dari waktu ke waktu
       3.       Tingkat pengetahuan pada jenis pola akses.

Diukur dari berapa banyak desainer memiliki informasi tentang bagaimana user akan megakses data.
·         Informasi lengkap : tidak ada penyimpangan yang signifikan dari prediksi tentang pola akses user.
·         Informasi sebagian : ada penyimpangan dari prediksi.

Pretest Basis Data Terdistribusi

Distribusi dapat dilakukan pada Pemrosesan data terdistribusi dan Sistem Basis Data Terdistribusi.
Jelaskan perbedaan nya

Distributed Data Processing / Pemrosesan Data Terdistribusi.

Merupakan sekumpulan peralatan pemrosesan yang saling terhubung melalui jaringan yang mengerjakan tugas-tugas tertentu.
Pemrosesan terdistribusi dapat dikelompokan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
  1. Degree Coupling / Tingkat hubungan : tinggi atau rendah ?Jumlah data yang saling digunakan dibandingkan dengan jumlah pemrosesan lokal.
  1. Struktur antar hubungan : kuat atau lemah ? Jika komponen dapat di share dikatakan kuat
  1. Kesaling tergantungan komponen-komponen. Kuat atau lemah dalam mengekseskusi proses.
  1. Keselarasan antar komponen.
Pemrosesan terdistribusi berkembang karena kebutuhan untuk dapat memecahkan masalah besar dan kompleks dengan menggunakan berbagai macam aturan divide and conquer. Alasan
Distributed database system / sistem basis data terdistribusi

Merupakan sekumpulan basis data yang saling terhubung secara logical dan secara fisik terdistribusi pada berbagai tempat (site) melalui jaringan computer.
Sistem yang mengelola  basis data terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi transparent adalah distributed basis data management sistem (DDBMS).
Berikut ini adalah ciri-ciri untuk sistem yang bukan merupakan sistem basis data terdistribusi :
  1. Sistem yang berisi kumpulan file
  2. Berbagai arsitektur fisik berkait dengan sistem multiprocessor :
Shared memory multiprocessor
Shared disc multiprocessor
          Shared nothing multiprocessor sistem

Postest Proteksi Data

1. Terdapat 3 jenis kriptografi, jelas masing jenis kriptografi secara singkat

      Kriptografi Simetris
Teknik kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher yang tidak dapat dipecahkan menggunakanteknik analisis frekuensi.

       Kriptografi Asimetris

Algoritma asimetris, sering juga disebut dengan algoritma kunci publik atausandi kunci publik, menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia (secret key). Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan kunci rahasia digunakan untuk mendekripsi pesan. 

Kriptografi Hibrid

Memanfaatkan keunggulan kecepatan pemrosesan data oleh algoritma simetrik dan kemudahan transfer kunci menggunakan algoritma asimetrik.


2. Berikan contoh kriptografi untuk jenis simetris


Perhitungan Matematis Dasar dari teknik hill cipher adalah aritmatika modulo terhadap matriks. Dalam penerapannya, Hill cipher menggunakan teknik perkalian matriks dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada hill cipher adalah matriks n x n dengan n merupakan ukuran blok. Jika matriks kunci kita sebut dengan K, maka matriks K adalah sebagai berikut : 
Matriks K yang menjadi kunci ini harus merupakan matriks yang invertible, yaitu memiliki multiplicative inverse K-1 sehingga :

K.K-1 = 1

Ingat ! Kunci harus memiliki invers karena matriks K-1 tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi. 

Cara Enkripsi

Dengan mengkodekan atau mengubah setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut: A = 0, B = 1, …, Z = 25 
Cara Enkripsi

maka secara matematis, proses enkripsi pada hill cipher adalah: 

C = K . P mod 26
C = Cipherteks | K = Kunci | P = Plainteks


Proses enkripsi pada hill cipher dilakukan per blok plainteks. Ukuran blok tersebut sama dengan ukuran matriks kuncinya. Perhatikan contoh dibawah ini!

P = D O D I S P U T R A ,dikodekan/diintegerkan menjadi
P = 3 14 3 8 18 15 20 19 17 0
Proses enkripsi

                  Karena matriks kunci K berukuran 2, maka plainteks dibagi menjadi blok yang masing-masing bloknya berukuran 2 karakter. Blok pertama dari plainteks P1,2 =[3;14] kemudian dienkripsi dengan kunci K dengan persamaan C = K . P mod 26. Karena perkalian tersebut menghasilkan lebih dari angka 25 maka dilakukan modulo 26 pada hasil yang lebih dari 25. 

Proses enkripsi

Karakter yang berkorespondensi dengan 21 dan 9 adalah V dan J. Setelah melakukan enkripsi semua blok pada plainteks P maka dihasilkan cipherteks C sebagai berikut:

P = D O D I S P U T R A
C = V J R N P W L U R X


Cipherteks yang dihasilkan oleh enkripsi hill chiper atau kode hill menghasilkan cipherteks yang tidak memiliki pola yang mirip dengan plainteks atau pesan aslinya. 

Mancari K Invers dan Teknik Dekripsi

Perhitungan matematis dekripsi pada hill chiper atau kode hill ini sama halnya dengan enkripsi. Namun matriks kunci harus dibalik (invers) terlebih dahulu dan kunci invers harus memenuhi persamaan

                K . K-1 = 1.
                P=K-1.Cm26


                Sebelum mendekripsi kita akan menginvers kunci K terlebih dahulu, untuk menginvers kita akan menggunakan persamaan [K | I] = K-1, proses invers ini kita akan kita lakukan dengan operasi baris/ row operation.

Mancari K Invers dan Teknik Dekripsi

Dari perhitungan diatas didapatkan K invers :

K invers 

K invers ini sudah memenuhi persamaan K . K-1 = I, berdasarkan perkalian K dengan K-1 kemudian dimodulasi dengan 26 menghasilkan I = [1 0;0 1]. Setelah itu kita akan melakukan dekripsi terhadap chiperteks, kemudian dirubah menjadi integer terlebih dahulu. Dengan kunci dekripsi yang dimiliki, kriptanalis hanya perlu menerapkan persamaan (P = K-1 . C mod 26) pada cipherteks dan kunci, sehingga menghasilkan plainteks/ pesan asli (P = D O D I S P U T R A). 

      Hill cipher/ kode hill merupakan algoritma kriptografi klasik yang sangat kuat dilihat dari segi keamanannya dnegan matriks kunci hill cipher harus merupakan matriks yang invertible, karena disitulah letak keunikan sekaligus kesulitan kode hill tersebut.

3. Uraikan dengan jelas,  satu contoh pemakaian kriptografi pada kehidupan sehari hari

Transaksi lewat Anjungan Tunai mandiri (ATM)

· Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine (ATM) digunakan nasabah bank untuk melakukan transaski perbankan. Utamanya, kegunaan ATM adalah untuk menarik uang secara tunai (cash withdrawal), namun saat ini ATM juga digunakan untuk transfer uang (pemindahbukuan), mengecek saldo, membayar tagihan kartu ponsel, membeli tiket kereta api, dan sebagainya

· Transaksi lewat ATM memerlukan kartu magnetik (disebut juga kartu ATM) yang terbuat dari plastik dan kode PIN (Personal Information Number) yang berasosiasi dengan kartu tersebut.

· PIN terdiri dari 4 angka yang harus dijaga kerahasiannya oleh pemilik kartu ATM, sebab orang lain yang mengetahui PIN dapat menggunakan kartu ATM yang dicuri atau hilang untuk melakukan penarikan uang.

· PIN digunakan untuk memverifikasi kartu yang dimasukkan oleh nasabah di ATM. Proses verifikasi dilakukan di komputer pusat (host) bank, oleh karena itu harus ada komunikasi dua arah antara ATM dan komputer host. ATM mengirim PIN dan informasi tambahan pada kartu ke komputer host, host melakukan verifikasi dengan cara membandingkan PIN yang di-entry-kan oleh nasabah dengan PIN yang disimpan di dalam basisdata komputer host, lalu mengirimkan pesan tanggapan ke ATM yang menyatakan apakah transaksi dapat dilanjutkan atau ditolak.

· Selama transmisi dari ATM ke komputer host, PIN harus dilindungi dari penyadapan oleh orang yang tidak berhak.

· Bentuk perlindungan yang dilakukan selama transmisi adalah dengan mengenkripsikan PIN. Di sisi bank, PIN yang disimpan di dalam basisdata jugadienkripsi.

· Algoritma enkripsi yang digunakan adalah DES dengan mode ECB. Karena DES bekerja dengan mengenkripsikan blok 64-bit, maka PIN yang hanya terdiri dari 4 angka (32 bit) harus ditambah dengan padding bits sehingga panjangnya menjadi 64 bit. Padding bits yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap PIN, bergantung pada informasi tambahan pada setiap kartu ATM-nya.

· Karena panjang PIN hanya 4 angka, maka peluang ditebak sangat besar. Seseorang yang memperoleh kartu ATM curian atau hilang dapat mencoba semua kemungkinan kode PIN yang mungkin, sebab hanya ada 10 ´ 10 ´ 10 ´ 10 = 10.000 kemungkinan kode PIN 4-angka. Untuk mengatasi masalah ini, maka kebanyakan ATM hanya membolehkan peng-entry-an PIN maksimum 3 kali, jika 3 kali tetap salah maka ATM akan ‘menelan’ kartu ATM. Masalah ini juga menunjukkan bahwa kriptografi tidak selalu dapat menyelesaikan masalah keamanan data.

Pretest Proteksi Data

1.  Mengapa Sistem Basis data harus di proteksi

Untuk menjaga data user dan melindungi privasi user dari orang – orang yang ingin memanfaatkannya.

2.  Bagaimana DBMS dapat digunakan untuk melakukan proteksi data


           Dalam rangka melindungi data terhadap kemungkinan seperti itu, DBMS menyediakan sejumla kontrol yang disebut :
  a. Pemulihan (recovery)
  b. Pengamanan (Security)
  c. Integritas (integrity)
  d. Konkurensi (concurrency)

a). Pemulihan adalah upaya untuk mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah suatu kegagalan terjadi. Ada beberapa macam pemulihan yang perlu ditangani:
  - Pemulihan terhadap kegagalan transaksi
  - Pemulihan terhadap kegagalan system
  - Pemulihan terhadap kegagalan media
  • Pemulihan Transaksi adalah suatu kesatuan prosedur didalam program yang mungkin terjadi memperbaharui data pada sejumlah tabel. Sebagai contoh, sebuah transaksi adalah saat anda mengambil uang melalui ATM.
  • Pemulihan karena kegagalan media (misalnya disk rusak) berbeda dengan pemulihan kegagalan transaksi ataupun kegagalan sistem. Penanganannya adalah dengan memuat kembali (restore) salinan basis data (backup). Itulah sebabnya mengapa pada pengoperasian sistem harus ada penanganan backup, tergantung dari kebutuhan (misalnya per akhir hari atau bahkan dua kali sehari)
  • Kegagalan sistem menyebabkan data yang berada dalam RAM hilang. Akibatnya, ada transaksi yang tidak selesai. Transaksi seperti ini tentu saja harus dibatalkan pada saat sistem diaktifkan kembali (prosesnya biasa disebut UNDO).